Literature Review

 LITERATURE REVIEW


JURNAL 1

Judul : BUDAYA DISS DALAM MUSIK RAP: MENGANALISIS SIMBOLISME DALAM LIRIK PADA PERSETERUAN LIRIS ANTARA RAPPER EMINEM DAN MACHINE GUN KELLY.

Penulis : Sri Jasmine Putri Wanggana

Tahun : 2022

Link unduhan : https://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:4sxqxHt7Ae0J:scholar.google.com/+artikel+terkait+lagu+bergenre+rap&hl=id&as_sdt=0,5 


Teori :

Hip-hop telah menjadi bagian penting dari budaya pop Amerika dan telah mendapat pengakuan global. Awalnya, hip-hop dikaitkan dengan pemberontakan, kekerasan, dan lirik vulgar, namun sekarang dipandang sebagai genre musik yang beragam dan digunakan sebagai ekspresi dari perilaku yang berbeda-beda di seluruh dunia. Hip-hop terdiri dari empat elemen asli : seni grafiti, DJing, b-boying (breakdance), dan emceeing (rap). Meskipun sering dikaitkan dengan hal negatif, hip-hop pada dasarnya dibangun atas nilai-nilai keadilan sosial, perdamaian, rasa hormat, harga diri, komunitas, dan bersenang-senang. Lirik dalam musik hip-hop sering mengandung pesan yang menentang, seperti kekerasan, penggunaan narkotika, dan diskriminasi gender. Namun, dibalik itu, musik hip-hop juga memberikan manfaat seperti pemberdayaan diri dan komunitas, kesehatan mental, perkembangan identitas dan pribadi, serta mendorong resiliensi. Budaya hip-hop memiliki akar historis dan sosial yang kompleks, sehingga tidak boleh hanya disesuaikan (apropriasi) tanpa mengakui, menghormati, dan meninjau aspek historisnya. Sejarah yang rumit ini memungkinkan kita untuk secara kritis merenungkan masyarakat dan mendorong kita untuk menghadapi masalah ras, hak istimewa, kelas, dan perampasan budaya.Jadi, hip-hop adalah genre musik yang kompleks dengan sejarah dan nilai-nilai yang penting untuk dipahami dan dihargai, bukan hanya dilihat dari sisi negatifnya.


Metode Penelitian : 

Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci. Perbedaannya dengan penelitian kuantitatif adalah penelitian ini berangkat dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan sebuah teori. Menurut bungin (2003: 147) sebuah metode analisis yang integratif dan lebih secara konseptual untuk menemukan, mengidentifikasi, mengolah, dan menganalisis dokumen dalam rangka untuk memahami makna, signifikasi dan relevansinya.


Hasil : 

dengan prinsip Blumer: makna, bahasa, dan pemikiran, lirik demi lirik yang diserukan kedua rapper berhubungan dengan realitas sosial bahwa mereka sedang berseteru, dan bahwa sedang terjadi peperangan lirik, sehingga kedua rapper tersebut sendiri yang menaruh ‘makna’ pada lirik yang mereka tulis dan nyanyikan: Untuk menjatuhkan satu sama lain melalui karya. Dalam konteks komunikasi interpersonal, kedua rapper-lah yang memutuskan untuk memberi ‘makna’ pada trek diss satu yang dilontarkan kepada satu sama lain. Namun budaya diss akan memberikan hasil baik bagi para rapper, dikarenakan rapper pastinya ingin 'menang' dalam peperangan harga diri melalui lirik tersebut. Para rapper pasti ingin mengeluarkan karya terbaiknya untuk melawan rivalnya.


JURNAL 2

Judul : Partikularitas Flow dalam Musik Rap 

Penulis : Brillio Gadiansyah

Tahun : 2021

Link unduhan : https://journal.unesa.ac.id/index.php/Repertoar/article/view/14050 


Teori : 

Musik rap akhir-akhir ini berkembang dengan pesat. Namun, dengan ketenarannya tersebut, masih banyak orang yang belum sepenuhnya memahami tentang musik rap, khususnya salah satu aspek fundamental dari musik rap yaitu flow. Condit-Schultz (2016) menyatakan bahwa rap dibuat musikal, berlawanan dengan puisi, karena ritmenya. Berarti, secara musikal, ritme dalam lagu rap merupakan hal yang penting, karena termasuk hal yang bersifat fundamental dalam membedakannya dengan bentuk seni lain. Rapper memiliki caranya masing masing dalam menentukan ritme. Beberapa memilih menggunakan teknik scatting berasal dari nyanyian scat yang biasanya dinyanyikan dengan musik jazz. Menggunakan teknik scatting berarti melakukan improvisasi bunyi-bunyian atau silabel acak di atas beat, hanya untuk melatih struktur ritme (Edward P. 2009). Beberapa rapper memilih untuk mengikuti ritme dari salah satu instrumen yang telah ada. Sebagian yang lain lagi dapat merasakan kontrapung dari sebuah musik dan memilih untuk (seolah-olah) menjadi instrumen baru dalam sebuah track. Ritme yang telah ditemukan oleh rapper selanjutnya akan dikembangkan dengan di tambahkan lirik di dalamnya sehingga terciptalah sebuah flow.


Metode Penelitian : 

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Dimana metode kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri (Gunawan, I. 2013). Setidaknya terdapat lima jenis metode penelitian kualitatif yang banyak digunakan, yaitu: (1) observasi terlibat, (2) analisa percakapan, (3) analisa wacana, (4) analisa isi, dan (5) pengambilan data etnografis (Somantri, G. R. 2005). 


Hasil : 

Setiap rapper memiliki ciri khas masing-masing, dengan begitu para rapper bisa memiliki ranahnya sendiri dan secara bersamaan dapat dengan mudah dikenal oleh pendengar musik rap. Pembahasan di atas merupakan hal dasar dalam musik rap yang digunakan semua rapper. Namun, interpretasi dan pemanfaatannya bersifat subjektif sesuai kemauan masing-masing rapper. Flow juga terikat pada karakter rapper dan tema lagu. Pengembangan dari ritme, rima dan nada vokal masih akan terus berlanjut seiring berjalannya waktu. Musik rap merupakan musik yang di dalamnya berisi gabungan dari sekian banyak lapisan. Diawali dengan musik yang selalu berulang sebagai lapisan dasarnya. Kemudian ditambahkan flow rapper yang di dalamnya masih memiliki lapisan-lapisan lagi. Masing-masing lapisan tersebut saling menyatu dan menguatkan lapisan sebelumnya. Ritme flow memiliki variasi yang beragam dari hanya beberapa beat dalam sebuah bar hingga menjadi motif yang berulang hingga akhir lagu, flow speech effusive, percussive effusive, hingga ritme ritme lain. Rima yang menjadi tolok ukur kepandaian rapper dalam mengolah katakata. Karakter nada vokal rapper yang unik secara sengaja untuk menciptakan identitasnya, serta penerapan nada tinggi, sedang, dan rendah untuk menyesuaikan isi lirik.


JURNAL 3

Judul : DAMPAK MENDENGARKAN MUSIK TERHADAP KONDISI PSIKOLOGIS REMAJA 

Penulis : Andi Naurah Najla

Tahun : 2020

Link unduhan : https://osf.io/preprints/psyarxiv/fwujn 


Teori : 

Pada masa kini minat remaja terhadap musik meningkat, ditambah dengan seiringnya perkembangan musik di era modern, tentunya melalui gaya hidup ataupun pergaulannya, remaja di era modern tak ingin lepas dari trend musik dan selalu ingin mengikutinya. Remaja masa kini sangat mudah terpengaruh ataupun terbawa oleh alunan musik yang mereka dengarkan. Misalnya pada musik dengan nada yang melow atau sendu ditambah dengan lirik yang menyayat hati, maka dengan sekejap remaja yang sedang patah hati juga ikut terbawa suasana dalam musik tersebut atau yang biasa disebut dengan galau, bahkan diantara dari mereka ada yang menangis karena mendengarkan lagu-lagu galau tersebut. Seiringnya perkembangan zaman, musik kian berkembang dan diciptakan dalam berbagai macam variasi yang berbeda-beda. Tak hanya tentang cinta atau patah hati maupun tentang persahabatan, di era modern ini juga berkembang musik yang mengusung tema mental health, yang berisikan ajakan untuk tetap semangat dan menghargai diri sendiri. Dalam dampak positif kita bisa menemukan bahwa pendengarnya dapat termotivasi, bersemangat, mengembalikan mood, menenangkan pikiran, menginspirasi, mengendalikan emosi, dan menumbuhkan kreativitas. Lalu pada dampak negatifnya dapat kita lihat bahwa pendengarnya bisa terbawa suasana musik tersebut secara berlebihan seperti pada musik yang beralunan nada melow ataupun dengan lirik yang sedih maka bisa saja pendengarnya terdorong untuk menangis, depresi, bahkan keinginan untuk bunuh diri. Kemudian, masih banyak remaja yang sering menyukai musik tanpa mengetahui arti dari lirik pada musik tersebut. Padahal di zaman sekarang banyak musik yang sering didengarkan para remaja dari idola mereka yang mengandung lirik dengan unsur seksualitas, unsur kekerasan, unsur rasisme, dan unsur-unsur lainnya dengan makna yang buruk.


Metode : 

Menggunakan metode literatur yang berdasarkan pada artikel dan jurnal, serta beberapa dari sumber pustaka yang sudah diterbitkan melalui internet maupun media elektronik. Dari sumber-sumber tersebut memuat pemikiran dari beberapa media contohnya seperti buku, jurnal maupun artikel ilmiah yang diterbitkan oleh dosen.


Hasil : 

Musik adalah suatu kebutuhan pokok untuk setiap individu, sebab musik dapat menjadikan individu merasa bahagia, gembira dan tenang. Musik yang didalamnya berisikan alunan nada beserta suara manusia ataupun lainnya biasanya disebut lagu. Tentunya musik ataupun lagu sangat mempengaruhi kondisi psikologis seorang remaja, karena dalam kehidupan sehari-harinya mereka selalu berdampingan dengan musik, baik disengaja oleh mereka karena ingin mendengarkannya, ataupun tidak sengaja karena mendengarnya dari orang lain ataupun dari sebuah benda yang menghasilkan suara musik.


JURNAL 4

Judul : PESAN KRITIK SOSIAL PADA LIRIK LAGU (Analisis Isi Kualitatif Deskriptif Miles dan Huberman Album Harimau Sumatera karya Tuan Tigabelas) 

Penulis : Vandria Lintang Buana

Tahun : 2023

Link unduhan : https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/46846/19321121.pdf?sequence=1&isAllowed=y 


Teori : 

Sejatinya musik hiphop sendiri berkembang menjadi jenis musik yang sering menyuarakan kritik, hal ini dijelaskan bahwa seniman hip-hop sering membuat kritik tajam terhadap hukum. Seringkali bahwa hiphop mengkritik praktik kepolisian dan juga menyuarakan berpendapat bahwa polisi tidak hanya mendiskriminasi artis hiphop tetapi juga orang kulit hitam dan coklat di seluruh Amerika Serikat. Akibatnya, penjara penuh sesak karena praktik kepolisian yang diskriminatif, dan keluarga kulit hitam dihancurkan oleh hukuman yang keras, perang melawan narkoba, dan pemrofilan rasial. Banyak tokoh populer ataupun grup hiphoo populer lainnya seperti Tupac, Notorious B.I.G, ataupun Wu-Tang Clan, dan N.W.A menjadi representasi atas Hiphop itu sendiri. Hal lain juga selain lirik yang mengandung kritik sosial, banyak juga yang elemen lain seperti apa yang dipopulerkan melalui diri Tupac Shakur yang lahir dan menjadi bagian dari musik hiphop sendiri harus diakui telah memberikan pengaruh di masyarakat, contohnya dalam bentuk cara berpakaian, berbicara atau dialek, berbahasa dan mengekspresikan sudut pandang. Pengaruh itulah yang membentuk sebagian besar komoditas didunia, namun masih banyak argumen diluar sana bahwa mereka merasa tidak tergerak oleh hiphop dikarenakan mereka tidak ada didalamnya Seperti yang dikatakan oleh Sciullo, N. J. dalam bukunya yang berjudul Communicating Hip-Hop: How Hip-Hop Culture Shapes popular culture p .1. Kritik sosial yang sangat identik dengan musik hiphop sendiri menjadi perhatian masyarakat dunia, dengan hiphop yang semakin besar, tentu hiphop banyak diserap di berbagai negara seperti apa yang juga terjadi di Indonesia, yang mana jika dilihat melalui antusiasme masyarakat yang terus meningkat dalam industri musik di Indonesia terutama dalam era 90an, hal ini baik sebagai pembuat musik maupun hanya sekedar penikmat saja.


Metode : 

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif serta metode yang digunakan adalah analisis isi. Penelitian deskriptif sendiri sering disebut sebagai penelitian interpretative karena peneliti dianjurkan untuk memberi penafsiran maupun pemaknaan pada informasi data. Data dalam penelitian ini merupakan makna pesan kritik sosial yang terdapat dalam lirik lagu. Sumber data dalam penelitian ini berupa data tertulis. Penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang berusaha untuk menggambarkan, melukiskan, dan mengungkapkan sebuah ide dengan bentuk yang apa adanya.


Hasil : 

Musik dan Pesan kritik sosial menjadi acuan dasar yang menjadikannya sebuah bentuk penyampaian pesan kritik sosial melalui lirik pada lagu tersebut, serta pada setiap lirik lagu dalam musiknya mengandung sebuah makna tertentu sehingga makna pesan kritik sosial ditemukan dalam penelitian tersebut. Makna pesan kritik sosial disini yang diteliti dibagi menjadi 4 aspek, yaitu: kapitalisme, deforestasi, konformitas, dan realitas sosial. Melalui ke 4 aspek tersebut peneliti berhasil mengerucutkannya menjadi 2 tema analisis, yaitu: Kritik terhadap kapitalisme sebagai penyebab kerusakan lingkungan, dan Kritik sosial terhadap realitas sosial. Berdasarkan pembahasan mengenai keterkaitan antara tema analisis dengan setiap lirik lagu pada album Harimau Sumatera, peneliti telah berhasil mengelompokkan lagu pada album harimau sumatera berdasarkan tema analisis pada penelitian ini. Sebagai contoh pada tema “kritik terhadap kapitalisme sebagai penyebab kerusakan lingkungan”, dimuat pada salah satu lirik lagu Last Roar yang berbunyi ”Tanahku gundul kering tak subur lihatlah kalian bandit” dikarenakan pada petikan lirik lagu tersebut memiliki makna tindakan penebangan hutan secara ilegal didasari motif kapitalisme yang menimbulkan deforestasi dalam hutan, juga berdampak pada satwa liar.


JURNAL 5

Judul : Musik Rap Sebagai Budaya Hip-Hop di Mata Generasi Milenial (Studi Kasus Pelaku dan Penikmat Kolektif Dreamfilled) 

Penulis : Hansen Djulianto, Gregorius Genep Sukendro

Tahun : 2021 - 2022

Link unduhan : https://journal.untar.ac.id/index.php/Kiwari/article/view/15573/0 


Teori : 

Hiphop merupakan gaya hidup yang biasa disebut dengan kultur, musik Rap merupakan salah satu genre musik Hiphop yang sudah beredar semenjak tahun 70an. hiphop merupakan perpaduan dinamis yang terdiri dari MCing/Rapping, DJing, Graffiti, Breakdancing, masih melekat hingga era generasi milenial saat ini. Dreamfilled merupakan salah satu kolektif musik rap yang didominasi oleh generasi milenial yang memiliki gerakan nyata dalam hiphop dalam membuat karya lagu maupun mengikuti kultur, ini dapat dikorelasikan dengan teori subkultur dan fashion, ada juga teori pendukung yang dipakai yakni persepsi, gaya hidup, musik dan budaya. Penulis menggunakan metode kualitatif dan memilih lima informan yang antara lain rapper dari kolektif The Dreamfilled, penikmat musik rap laki laki dan perempuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah generasi milenial pelaku dan penikmat musik rap di kolektif Dreamfilled ini tetap mengikuti subkultur dan fashion dari hiphop yang masih terus dikembangkan hingga saat ini dan menjadi gaya hidup. hiphop merupakan gaya hidup yang biasa disebut dengan kultur. Istilah hiphop diambil dari slogan dancer yaitu “Be Bob” don’t stop yang meniru rekaman dari Man Parrish (2008) musik Hip hop dalam perkembangan di Indonesia cukup memiliki dampak yang pesat. Pada tahun 80an hip hop di Indonesia mulai dikenalkan oleh Rapper seperti Iwa K lalu menyusul Denada. Sebelum adanya kemunculan Iwa K, Indonesia memiliki Almarhum Farid Hardja dan Benyamin Sueb yang suka bernyanyi dengan pantun dan tanpa disengaja termasuk rap yakni rima dan puisi. 


Metode : 

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, secara sederhana dapat dikatakan bahwa tujuan dari penelitian kualitatif adalah untuk menentukan suatu jawaban terhadap kasus dan fenomena suatu pertanyaan melalui prosedur ilmiah dengan menggunakan pendekatan kualitatif tersebut. Pendekatan kualitatif merupakan penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis, penelitian ini bersifat penemuan. 


Hasil : 

Musik rap kini menjadi kesukaan pada generasi sekarang, pasalnya sekarang musik rap sudah diminati banyak orang, salah satu kolektif rap yang didominasi generasi milenial bernama The Dreamfilled dapat menciptakan musik rap dengan karakter yang berbeda-beda membuat musik rap kini tidak hanya diminati satu golongan saja sekarang yang menikmati musik rap melainkan musik rap sudah menjadi salah satu genre musik yang menghasilkan penikmat dari berbagai kalangan yang sangat banyak. Rapper juga identik dengan pakaiannya yang memiliki ciri khas seperti memakai baju “Oversize” ditambah dengan aksesoris blink blink seperti kalung, cincin, emas dan lainnya. hiphop juga mendominasi segi fashion, kata “Oversize” sudah menjadi kata yang melekat dalam fashion hiphop.  Gaya berkomunikasi para rapper ini sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari hari sampai dengan saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa gaya bahasa seperti “Yo” Ayy” “Whatsupp” menjadi bahasa gaul hingga saat ini. Gaya berkomunikasi seperti ini awalnya sering dibicarakan oleh para rapper. 


JURNAL 6

Judul : BEAT, RIMA, DAN PERLAWANAN: PERKEMBANGAN MUSIK HIP-HOP DI INDONESIA (1993-2018) 

Penulis : Muhammad Fadhil Setiawan

Tahun : 2021

Link unduhan : http://repository.unj.ac.id/13142/ 


Teori : 

Musik Hip-hop lahir sebagai hasil dari pergerakan hak-hak sipil generasi baru yang dipicu oleh anak-anak muda kota yang merasa terasingkan, termarginalisasi, dan tertekan. Musik Hip-hop sendiri memuat pesan-pesan perlawanan yang ditulis dari kisah jalanan. Isinya adalah suara generasi yang menolak dibungkam oleh kemiskinan, kritik sosial, ketidakberpihakan pemerintah terhadap beberapa golongan waktu itu. Menyebarnya musik Hip-hop ke seluruh dunia membawa pengaruh tersendiri bagi blantika musik Indonesia, yang sebelumnya juga sudah terpengaruh dengan berbagai aliran musik seperti, Rock n Roll, Jazz, dan Pop. Musik Hip-hop pertama kali muncul di Indonesia pada tahun 1990-an dipelopori oleh rapper asal Jakarta Iwa Kusuma atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Iwa K. Walaupun sebetulnya musik Hip-hop di Indonesia dianggap lebih dulu dihadirkan oleh Benyamin Sueb. Hits-hits Benyamin macam “Badminton”, “Cintaku Diblokir”, “Nyari Kutu” punya nuansa rap yang kental: lirik dibawakan seperti orang bicara cepat, berirama, dan berima. 


Metode : 

Penelitian ini menggunakan metode sejarah dan penyajian hasil penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif-naratif yang lebih banyak menguraikan kejadian - kejadian dalam dimensi ruang dan waktu. Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian sejarah yang tersusun dalam lima langkah, yakni: pemilihan topik, pengumpulan 14 objek/Sumber, verifikasi/kritik, interpretasi dan historiografi (penulisan sejarah).


Hasil : 

musik Hip-hop masuk ke Indonesia pada pertengahan dekade 1980 melalui tren tari kejang. Namun lahirnya musik Hip-hop di Indonesia terjadi pada tahun 1993 pada saat rapper Iwa K merilis album musik Hip-hop pertama di Indonesia yang berjudul “Ku Ingin Kembali”. Dua album pertama Iwa K dan tiga album kompilasi musik Hip-hop “Pesta Rap” memiliki peran besar dalam populernya musik Hip-hop di kalangan anak muda Indonesia pada tahun 90-an. Memasuki dekade 2000-an musik Hip-hop sempat mengalami penurunan popularitas sebagai musik mainstream, namun berkembang sebagai musik bawah tanah dengan munculnya musisi dan komunitas Hip-hop di kota-kota besar Indonesia. Berkat semakin majunya teknologi dalam dunia musik Musik Hip-hop di Indonesia memasuki puncak tertingginya pada tahun 2018, melalui rapper Rich Brian yang karyanya berhasil diterima di kalangan Internasional. 


JURNAL 7

Judul : PERKEMBANGAN MUSIK HIP-HOP SEBAGAI PRODUK BUDAYA POPULAR AMERICAN MUSIC AND RADIO MUSIC, RACE, AND CULTURE 

Penulis : Merrisa Octora

Tahun : -

Link unduhan : https://pdfs.semanticscholar.org/18e9/3c3797325bc71324419c074d44b90932171d.pdf 


Teori : 

Musik juga membawa dampak yang sangat besar bagi perkembangan musik di seluruh dunia dan dapat dikatakan sebagai refleksi keadaan sosial dari masyarakat tertentu karena musik adalah bagian dari kebudayaan atau dengan kata lain musik adalah perwujudan dari kebudayaan. Sebagai salah satu produk budaya populer musik Hip-Hop mewabah hampir diseluruh dunia dan semua gaya dari Hip-Hip dijadikan trendsetter bagi anak-anak muda dewasa ini. Indonesia adalah salah satu contohnya sekarang ini kita melihat banyak anak muda yang menggunakan gaya Hip-Hop mulai dari bling-bling styles, baggy pants, sepatu sneaker, seni graffiti, atau penambahan nama yang memiliki unsur Black People seperti Dj Boim Ghettos. Istilah Ghettos merujuk kepada wilayah dimana kaum minoritas tinggal dan penuh dengan tekanan sosial dan ekonomi dan sedikit mendapatkan pengawasan dari pihak terkait sehingga rawan dengan tindakan kekerasan dan kejahatan. Hal ini dikarenakan musik Hip-Hop bagi mereka adalah suatu trendsetter, karena merupakan produk budaya populer terlebih-lebih musik Hip-Hop itu berasal dari Amerika yang merupakan kiblat bagi pusat fashion dunia, musik, film dan hal lainnya. Gaya Hip-Hop diserap menjadi suatu trendsetter bagi anak muda, tetapi apakah mereka mengerti kenapa gaya itu ada dan menjadi bagian dari Hip-Hop styles. Ada banyak grup musik Hip-Hop yang bermunculan di Indonesia misalnya Thoriq and The Juice yang materi lagunya juga mengusung tema sosial seperti masalah pemujaan materi pada anak-anak di kota besar dan gaya hidup hedonisme di kota besar.


Metode : 

Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif mengacu pada penelitian yang menghasilkan data deskriptif tentang orang – orang dan perilaku yang dapat diamati dalam bentuk kata – kata tertulis atau lisan yang dalam pelaksanaan pendekatan kualitatif harus lengkap dan komprehensif. Dan peneliti menggunakan paradigma kritis pada hakikatnya adalah paradigma ilmiah yang menggabungkan epistemologi kritis Marxisme adalah seluruh metodologi penelitiannya.


Hasil : 

Pop culture adalah suatu kebudayaan yang disukai dan digemari oleh banyak orang. Sehingga terkadang disebut sebagai budaya massa (masyarakat) yang merupakan karakter utama dari budaya popular. Yang termasuk di dalam budaya popular salah satunya adalah musik dan radio. Musik hip hop merefleksikan keadaan masyarakat yang juga merupakan salah satu karakteristik dari budaya popular. Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa musik hip-hop adalah salah satu produk dari komunitas kulit hitam di Amerika dan yang kemudian menjadi salah satu produk popular Amerika. Musik Hip-Hop mempengaruhi segala aspek di Amerika baik itu fashion, perfilman, dan lainnya. Amerika sebagai kiblat dunia dengan film, musik, fashion, internet, dll secara tidak langsung menyebarkan musik Hip-Hop sebagai salah satu produk budaya.


JURNAL 8

Judul : Analisis Kata Tabu dan Klasifikasinya di Lirik Lagu Eminem pada Album The Marshal Mathers LP 

Penulis : Laily Nur Affini

Tahun : -

Link unduhan : https://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1350584&val=424&title=Analisis%20Kata%20Tabu%20dan%20Klasifikasinya%20di%20Lirik%20Lagu%20Eminem%20pada%20Album%20The%20Marshal%20Mathers%20LP 


Teori : 

Secara umum, pembahasan mengenai tabu, baik karena tindakan atau ucapan, senantiasa dibatasi oleh norma-norma serta aturan-aturan yang berlaku. Namun, pada beberapa bidang, penggunaan sesuatu yang ditabukan tidak dipersoalkan, misalnya di bidang seni dan komedi. Pada saat menyaksikan komedi, pengucapan kata tabu (biasanya kata-kata yang berhubungan dengan alat kelamin, dan sumpah serapah) tidak akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi yang mendengarnya. Selain komedi, kata-kata tabu juga bisa ditemukan dalam lirik lagu. Di dalam beberapa lirik lagu, penyanyi memakai kata-kata yang dianggap tabu sebagai ungkapan dari perasaannya. Di dalam paper ini, penulis akan mencoba menganalisis ungkapan-ungkapan tabu di dalam lirik lagu yang dinyanyikan oleh Eminem. Konsep tabu tidak hanya berkaitan dengan ucapan (kata-kata), namun juga bisa dengan tindakan. Sesorang yang melakukan suatu tindakan yang ditabukan jelas akan memperoleh sanksi dari masyarakat atau mendapat dosa (hukuman dari Tuhan).


Metode : 

Data penelitian ini terdiri atas 2 bagian, yang pertama adalah data primer dan yang kedua adalah data sekunder. Data primer berupa lirik lagu yang dinyanyikan oleh Eminem, khususnya album The Marshall Mathers LP. Sedang data sekunder yang digunakan untuk melengkapi data primer, penulis dapatkan dari kamus, jurnal, artikel dan buku.


Hasil : 

Tabu berarti sesuatu atau hal yang dihindari penggunaannya di dalam suatu masyarakat tertentu, pelanggaran terhadap hal yang dianggap tabu bisa mengakibatkan seseorang dikenai sanksi atau hukuman. Hukuman atau sanksi tersebut biasanya diberikan oleh pemuka masyarakat, dalam hal ini bisa seorang pemuka agama (jika pelanggaran yang dilakukan berkaitan dengan religi) atau pemuka adat (jika pelanggaran yang dilakukan berkaitan dengan adat istiadat). Tabu bisa berupa ucapan (mengucapkan sesuatu yang dilarang), dan tindakan (melakukan suatu tindakan yang dilarang). Secara etimologi, tabu mengacu pada sesuatu yang „dilarang‟ atau „tidak diperbolehkan‟. Contoh kata tabu pada lirik lagu Eminem yang berjudul marshal mathers : Heh, the fuck you want from me, ten million dollars? The fuck yang berarti persetan, sialan.


JURNAL 9

Judul : ANALISIS WACANA KRITIS LIRIK LAGU MOCKINGBIRD KARYA EMINEM 

Penulis : Ria Saraswati

Tahun : 2018

Link unduhan : https://journal.unas.ac.id/pujangga/article/view/498 


Teori : 

Hiphop sangat erat kaitannya dengan rap, karena dalam hiphop rap adalah sebuah teknik untuk menyanyikan lirik lagu hiphop. Lirik-lirik lagu rap identik dengan ekspresi pribadi si penyanyi ataupun si pencipta lagu. Seringkali lirik lagu ini berisi kata-kata kasar yang sebenarnya adalah ekspresi dari perasaan si penyanyi. Eminem yang bernama asli Marshall Mathers, merupakan penyanyi rap kulit putih yang sempat kontroversi karena lagu-lagunya yang menggunakan kata- kata kasar, sehingga tidak pantas untuk didengar anak-anak di bawah umur yang hanya bisa menangkap apa yang mereka dengar tanpa menyaringnya lebih dulu. Lirik lagu yang diusung Eminem memiliki keunikan dan ciri tersendiri bila dibandingkan dengan lirik lagu rap lainnya. Keunikan itu dapat dilihat dari seringnya Eminem menggunakan Black English dalam lirik lagunya walaupun ia adalah penyanyi berkulit putih dan latar belakang kehidupan pribadinya memberikan pengaruh yang cukup besar dalam lirik lagu ciptaannya. Inilah yang menjadi fokus penelitian, teori utama dalam penelitian ini adalah teori analisis wacana kritis Norman Fairclough. Teori utama ini juga didukung oleh teori lain seperti Black English (BEV) dan slang Amerika, serta transcultural Alastair Pennycook.


Metode : 

Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis wacana kritis. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk memahami suatu fenomena dari subjek penelitian secara utuh dengan cara mendeskripsikannya dalam bentuk kata-kata dan bahasa dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2001: 6). Data yang digunakan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer dalam berupa lirik lagu Mockingbird yang dinyanyikan oleh Eminem yang diambil dari album Encore. Sementara itu, data sekunder dalam berupa tinjauan-tinjauan pustaka yang mendukung teori dan informasi lain yang mendukung analisis data. Data sekunder yang digunakan untuk mendukung teori dan informasi lainnya berkenaan dengan penelitian ini merupakan sumber yang didapat dari buku-buku dan juga artikel-artikel dari internet.


Hasil : 

hasil analisis lirik lagu Mockingbird milik Eminem, dapat disimpulkan bahwa kata-kata yang dipilih dalam lirik lagunya merupakan representasi dari jati dirinya sebagai seorang Eminem, yang tumbuh dan hidup di lingkungan komunitas kulit hitam Detroit, Amerika. Eminem merupakan seorang kulit putih Amerika yang menggunakan budaya hiphop Amerika, yang berasal dari budaya orang kulit hitam Amerika (African American), untuk memperkenalkan dirinya pada pasar musik Amerika. Ia sangat terpengaruh dengan budaya hiphop tersebut karena lingkungan tempat ia tinggal dahulu. Terdapat relasi yang terjadi dalam lirik lagu tersebut, yaitu antara Eminem sebagai pembuat teks dan sekaligus penyanyi lagu, serta dengan para pendengar lagunya. Maksud dan tujuan dari lagu ini dibuat adalah untuk memberikan sebuah gambaran tentang sepenggal kisah hidupnya yang seorang ayah dan juga rapper terkenal. Terakhir, terdapat proses arus trankulturasi atau arus lintas budaya dalam lirik lagu tersebut. Dalam lagu Eminem, yang merupakan orang kulit putih, terdapat bentuk budaya hiphop yang bergerak, berubah, dan digunakan kembali untuk membentuk sebuah identitas yang baru.


JURNAL 10

Judul : Diplomasi Hip-Hop: Sejarah, Muatan, dan Penggunaannya oleh Amerika Serikat di Indonesia 

Penulis : Alfin Zulfikar Rizky

Tahun : 2021

Link unduhan : https://repository.unair.ac.id/69788/ 


Teori : 

Hip-hop pada awalnya lahir sebagai subkultur yang berusaha melawan tatanan dominan kelompok-kelompok geng di Bronx. Perkembangan hip-hop pun terjadi hingga terbawa ke berbagai negara secara global, termasuk Indonesia. Namun, hip-hop yang awalnya merupakan budaya kaum muda juga mulai digunakan oleh Amerika Serikat dalam upaya Diplomasi Publik dan Budayanya⎯disebut Diplomasi Hip-Hop. Diplomasi Hip-Hop pun disebut digunakan untuk deradikalisasi dengan menjangkau kaum muda Muslim di berbagai negara, termasuk Indonesia. Penggunaan hip-hop oleh AS ini memunculkan pertanyaan akan bagaimana AS yang mendorong deradikalisasi melalui Diplomasi Hip-Hop di Indonesia. Penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan bagaimana Diplomasi Hip-Hop AS mendorong deradikalisasi di Indonesia melalui berbagai pendekatan yang disajikan dalam kerangka pemikiran.


Metode : 

Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif mengacu pada penelitian yang menghasilkan data deskriptif tentang orang – orang dan perilaku yang dapat diamati dalam bentuk kata – kata tertulis atau lisan yang dalam pelaksanaan pendekatan kualitatif harus lengkap dan komprehensif. Dan peneliti menggunakan paradigma kritis pada hakikatnya adalah paradigma ilmiah yang menggabungkan epistemologi kritis Marxisme adalah seluruh metodologi penelitiannya.


Hasil : 

Diplomasi Hip-Hop merupakan Diplomasi Publik yang menggunakan hip-hop sebagai salah satu instrumen di dalamnya. Diplomasi Publik sendiri dapat dipahami sebagai upaya suatu negara untuk memengaruhi dan berkomunikasi dengan publik asing. Budaya pun menjadi salah satu sumber yang digunakan dalam Diplomasi Publik. Diplomasi Publik dalam pendekatan konstruktivis membuka peluang bagi teori-teori sosial, kultural, dan komunikasi untuk digunakan dalam menjelaskan Diplomasi Publik. Berdasarkan teori-teori sosial dan komunikasi, Diplomasi Publik dapat memiliki dua tujuan atau hasil, yaitu pembentukan dan/atau penguatan identitas; dan saling kesepahaman. Pembentukan dan penguatan identitas terbentuk melalui perasaan identitas yang selalu berkaitan dengan pembedaan diri (Self) dan pihak lainnya (Other). Diplomasi hip-hop pun, selain berperan sebagai common ground, hip-hop dapat berperan lebih lanjut sebagai pendorong deradikalisasi. Tentu, sebagai sebuah musik dan subkultur, hip-hop selalu berkaitan erat dengan identitas. Bahkan, hip-hop merupakan salah satu musik yang sangat kental dengan perasaan identitas. Perasaan identitas ini terbangun melalui nilai dan norma sosial dalam subkultur hip-hop itu sendiri.


JURNAL 11

Judul : ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES PADA VIDEO CLIP “LAST ROAR” OLEH TUAN TIGABELAS 

Penulis : Jalu Ihza Susetyo

Tahun : 2021

Link unduhan : https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/24403/17/T1_362015048_Judul.pdf 


Teori : 

Dibalik mudah dan mudahnya pembakaran hutan untuk land clearing, perusahaan tidak memikirkan efek yang ditimbulkan untuk makhluk hidup yang habitatnya ada di dalam hutan. Selain mengakibatkan habitat makhluk hidup menjadi hilang, namun juga nyawa hewan-hewan yang ada di dalamnya juga ikut terancam. Tidak jarang juga ditemukan bangkai-bangkai hewan seperti ular, tupai dll. Hal ini terus dikecam oleh beberapa aktivis lingkungan hidup seperti Wahana Lingkungan Hidup (WALHI), World Wildlife Found for Nature (WWF), dan Greenpeace. Hal yang sama dilakukan Rapper Muhammad Syaifullah atau sering dikenal sebagai Tuan Tigabelas dengan membuat lagu dan Video Klip berjudul “Last Roar” yang bekerjasama dengan World Wildlife Found for Nature (WWF). Sebagai media komunikasi, Video Klip Berjudul “Last Roar” menjadi media kampanye lingkungan yang dibuat untuk mengingatkan masyarakat dan pemerintah bahwa banyak yang terancam akibat kegiatan deforestasi dan perburuan, salah satunya Harimau.


Metode : 

Metode pada penelitian tersebut lebih memfokuskan pemaparan makna denotasi, makna konotasi dan mitos yang berkaitan dengan keserakahan manusia yang terdapat pada video klip “Last Roar” oleh Tuan Tigabelas dengan memperhatikan tanda, baik berupa bahasa verbal dan non verbal yang diidentifikasi lewat penggambaran setiap scene atau sequence dalam video klip.


Hasil : 

Sebagai media komunikasi, Video Klip Berjudul “Last Roar” menjadi media kampanye lingkungan yang dibuat untuk mengingatkan masyarakat dan pemerintah bahwa banyak yang terancam akibat kegiatan deforestasi dan perburuan, salah satunya Harimau. Tidak hanya itu, deforestasi dan perburuan sendiri juga mencederai budaya peninggalan leluhur yang sudah berkembang dan sering dilakukan oleh masyarakat adat di Pulau Sumatera. Judul lagu dalam video klip “Last Roar” bukan hanya memaparkan tentang ancaman punahnya harimau, namun juga menceritakan tentang bagaimana kejamnya manusia yang tega merusak alam dan membunuh demi mencari keuntungan. Karena pada dasarnya judul lagu “Last Roar” juga terdapat muatan pesan tentang kritik terhadap manusia.


JURNAL 12

Judul : PENGGAMBARAN RAS KULIT HITAM DALAM VIDEO KLIP WIZ KHALIFA – WE DEM BOYZ  

Penulis : Dennis Lamasta

Tahun : 2021

Link unduhan : http://repository.wima.ac.id/id/eprint/28230/ 


Teori : 

“We Dem Boyz” merupakan sebuah judul lagu milik musisi hip hop yang cukup popular di kancah musik dunia. Cameron Jibril Thomaz atau yang dikenal dalam dunia hip hop dengan nama Wiz Khalifa. Lagu yang bertajuk “We Dem Boyz” ini bercerita tentang kehidupan para ras kulit hitam yang bergerombol dalam suatu pemukiman, menari-nari serta tidak lupa membawa rokok di tangan seakan mereka mendominasi pada lokasi tersebut.


Metode : 

Data penelitian ini terdiri atas 2 bagian, yang pertama adalah data primer dan yang kedua adalah data sekunder. Data primer berupa vidio klip lagu yang dinyanyikan wiz khalifa, khususnya lagu We Dem Boyz. Sedang data sekunder yang digunakan untuk melengkapi data primer, penulis dapatkan dari kamus, jurnal, artikel dan buku.


Hasil : 

Lewat video klip ini Wiz Khalifa ingin menunjukan bahwa ras kulit hitam digambarkan sebagai orang – orang yang ceria, aktif, dan enerjik. Namun, dalam hal ini ras kulit hitam digambarkan dengan tarian-tarian yang dapat mencairkan suasana. Awalnya musik hip-hop lahir di gunakan untuk perlawanan ras yang tertindas. Penulis tertarik untuk meneliti video klip “Wiz Khalifa – We Dem Boyz” karena ingin mengetahui bagaimana video klip merupakan bentuk suatu tayangan media, yang dapat membangun realita di dalam golongan ras kulit hitam. Video klip juga merupakan bagian dari usaha musisi untuk membentuk image. Yang paling terpenting, video klip merupakan suatu upaya musisi agar lebih dikenal oleh masyarakat luas dan nantinya akan berimbas pada meningkatnya penjualan yang mereka produksi. Boleh di bilang video klip merupakan “filmnya” para musisi atau “iklannya” para musisi (Achmad, 2012 : 30).


JURNAL 13

Judul : Keterlibatan Audiens Dalam Narasi Visual Video Musik Berbasis Virtual Reality  

Penulis : Anggi Almira Rahma

Tahun : 2023

Link unduhan : https://e-journals.dinamika.ac.id/Candrarupa/article/view/319 


Teori : 

Melalui teknologi VR, seseorang dapat berinteraksi secara fisik dalam lingkungan virtualnya dengan mengeksplorasi, terlibat, dan terjun secara visual. Pembuat konten harus membuat narasi visual yang dapat mengelabui audiens agar percaya bahwa mereka berada di ruang yang sama dengan apa yang mereka lihat di dunia virtual. Realitas virtual atau VR adalah tentang pengalaman imersif, interaktif, dan kontrol diri atas semua indra penglihatan dan pendengaran secara bersamaan. Pada dasarnya, video musik adalah sebuah cerita [8]. Tessarolo (2001) menyatakan bahwa keberhasilan sebuah lagu terletak pada kemampuan integrasi audio dan visual. Hal tersebut sulit untuk dilakukan karena pada umumnya kemampuan visual manusia lebih menonjol daripada pendengaran. Gambar dapat memberikan ‘getaran’ pada musik untuk meningkatkan emosi audiens. Posisi kamera dan sudut pandang audiens dalam video musik berbasis VR menjadi hal yang sangat penting agar narasi visual dapat tersampaikan secara utuh.


Metode : 

Penulis memilih metode kualitatif dalam penelitian ini dikarenakan hasil penelitian yang ingin dicapai berupa data deskriptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur dan referensi. Pengumpulan data dalam penelitian ini lebih menekankan pada data empiris yang terjadi di lapangan.


Hasil : 

Melalui teknologi VR, seseorang dapat berinteraksi secara fisik dalam lingkungan virtualnya dengan mengeksplorasi, terlibat, dan terjun secara visual. Pembuat konten harus membuat narasi visual yang dapat mengelabui audiens agar percaya bahwa mereka berada di ruang yang sama dengan apa yang mereka lihat di dunia virtual. keterlibatan audiens dalam narasi visual melalui media Virtual Reality memiliki cara yang unik dan spesifik. Pembuat konten harus menggunakan elemen-elemen yang terdapat pada video untuk mengarahkan audiens agar dapat menyampaikan cerita secara urut dan utuh. Media Virtual Reality memiliki keunggulan dalam hal keterlibatan audiens yaitu memiliki daya imersif yang tinggi dan memungkinkan audiens untuk melakukan eksplorasi dunia maya secara utuh. Proses mengarahkan audiens melalui Virtual Reality tidak hanya melibatkan visual, namun dukungan dari audio juga sangat diperlukan agar audiens dapat larut (immerse) secara utuh ke dalam narasi visual yang disajikan.


JURNAL 14

Judul : PERANCANGAN MEDIA INFORMASI SEJARAH MUSIK RAP INDONESIA INDONESIAN RAP MUSIC HISTORY MEDIA DESIGN   

Penulis : Farras Rayhan Agustiana, Bambang Melga

Tahun : 2020

Link unduhan : https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/artdesign/article/view/12804 


Teori : 

Hip Hop telah menjadi budaya populer global, begitu juga dengan Indonesia. Lagu lagu Rap/Hip Hop kini menguasai radio dan televisi. Komunitas Hip Hop bermunculan hingga pelosok Indonesia, beradaptasi dengan budaya daerahnya masing masing. Bahkan, beberapa musisi Rap lokal sudah mencapai kancah Internasional. Di rentan tahun 80-an ini pula budaya Hip hop mulai menjamur di Indonesia. Breakdance menjadi elemen pertama yang paling banyak digemari oleh remaja Indonesia. Ditandai dengan kemunculan film “Gejolak Kawula Muda” pada tahun 1985, yang di produksi oleh Rapi Films. Kemudian hadirlah musik Rap Indonesia ditandai oleh debut album Iwa K berjudul “Kuingin Kembali” yang dirilis oleh Musica Studio’s pada tahun 1993, disusul album kompilasi “Pesta Rap” yang diikuti oleh 10 group rap dari berbagai kota, dirilis oleh Musica Studio's pada tahun 1995. 


Metode : 

Peneliti menggunakan metode studi pustaka dan observasi ke dalam komunitas, melakukan wawancara dengan pelaku dan studi pustaka yang bersangkutan dengan budaya Hip Hop dan musik Rap. Bertujuan untuk mengedukasi khalayak umum mengenai budaya Hip hop khususnya musik Rap Indonesia, sehingga tidak terjadi pergeseran nilai budaya.


Hasil : 

pergeseran nilai budaya Hiphop Indonesia yang terjadi saat ini disebabkan oleh kurangnya informasi dan edukasi kepada generasi muda. Sehingga segala yang viral dapat mempengaruhi dan menjadi panutan tanpa menghiraukan nilai nilai didalamnya. Musik rap adalah jenis musik yang dinamis, berubah ubah seiring zaman. Sehingga buku ilustrasi ini dapat menjadi media informasi sebagai penghubung generasi awal kemunculan musik Rap di Indonesia, dengan generasi muda. Elemen Rap di Indonesia juga berkembang melalui kompetisi rap yang sering diadakan oleh korporat untuk memeriahkan acara mereka saat itu. Kompetisi ini menjadi semacam ajang pertemuan para penggemar musik rap yang pada akhirnya membentuk komunitasnya sendiri. Hingga saat ini, keberadaan musik rap semakin mendominasi tanah air. Komunitas Hip hop bermunculan tersebar di berbagai daerah dan intensitas album rap yang dirilis meningkat tiap tahun. Bahkan, Rapper Indonesia sudah ada yang mencapai kancah internasional, dilansir dari tempo.co “Kini Rich Brian (Brian Immanuel Soewarno) adalah salah satu rapper muda yang mengorbit di Amerika Serikat. Wajahnya bahkan pernah dipampang Spotify pada papan iklan digital di Times Square, New York.


JURNAL 15

Judul : Konstruksi Image Rich Chigga di media sosial dan media online   

Penulis : David Andrew

Tahun : 2018

Link unduhan : https://publication.petra.ac.id/index.php/ilmu-komunikasi/article/viewFile/8236/7430 


Teori : 

Brian Imanuel atau yang lebih dikenal dengan Rich Chigga adalah salah seorang penyanyi rap muda Indonesia baru berumur 18 tahun yang berhasil memasuki dunia musik internasional. Brian mengawali kariernya dalam bermusik sejak dia mengunggah sebuah video musik yang berjudul “Dat $tick” pada 22 Februari 2016. Dalam sebuah video pada akun iamOTHER di YouTube saat diwawancarai oleh Pharell Williams, Brian menceritakan bahwa nama Rich Chigga adalah nama panggung yang dibuat oleh temannya karena pada saat itu Brian sempat berpikir apabila video Dat $tick ini akan viral ia harus memiliki nama panggung. Video yang pada awalnya hanya sebuah ke-isengan itu secara tidak sengaja membuahkan hasil yang sangat besar. Rich Chigga adalah bintang Indonesia yang ingin dianggap sebagai bintang internasional dengan cara menyamakan dirinya dengan bintang-bintang yang ada di Amerika. Tampak dari segi verbal dan non-verbal Chigga menampilkan dirinya mirip dengan beberapa rapper bintang Hollywood.


Metode : 

peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. David Williams (1995) mengartikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menggunakan latar ilmiah, dengan menggunakan metode ilmiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara ilmiah. Dalam penelitian deskriptif, data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut (dalam Moleong, 2009, p.11). Metode yang digunakan untuk menganalisis penelitian mengenai star studies terhadap image Brian Imanuel adalah metode star studies, yaitu metode analisis untuk menggali image bintang tertentu.


Hasil : 

Image yang sedang dikonstrusikan oleh Rich Chigga kepada publik adalah image penyanyi rap muda Indonesia yang memiliki standar internasional khususnya Barat, melalui cara berbicara dan bahasa yang digunakan, performance/stage act serta konsep video klip yang digunakan.  image Rich Chigga mengacu dengan budaya yang kebarat-baratan. Dari segi verbal dimana Chigga selalu menggunakan Bahasa Inggris baik itu dalam lagu-lagunya dan ketika dia diwawancarai, lalu logat yang digunakan oleh Chigga merupakan logat layaknya orang asli Amerika. Dan dari tweet yang disampaikan oleh Rich Chigga dimana dia yang sejak umur.


JURNAL 16

Judul : Rap di Freiburg: Ekspresi Identitas dan Respons Kelas Sosial   

Penulis : Sukma Suciati

Tahun : 2022

Link unduhan : https://journal.ugm.ac.id/v3/LA/article/view/4261 


Teori : 

Musik merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, musik juga dapat menjadi media untuk menyuarakan ketimpangan sosial dan penegasan identitas yang ingin diakui. Salah satunya adalah musik rap, yang berasal dari Amerika Serikat, yang telah menyebar secara global, hingga ke Jerman. Proses kemunculan musik memang sama, tetapi karakter yang unik telah ditemukan di berbagai daerah sebagai hasil perpaduan karakter musik rap dari tempat asalnya berpadu dengan ciri khas tempat di mana ia dikembangkan lebih lanjut. Karakter tersebut dapat dilihat dari pemilihan bahasa, istilah-istilah yang digunakan ke dalam lirik atau karyanya, serta bagaimana si rapper memposisikan dirinya dalam karyanya sendiri. Genre ini hadir di Jerman pada tahun 1980-an dan dibawakan oleh para rapper yang memiliki riwayat keturunan imigran. Rapper-rapper ini terdiri dari kalangan diaspora muda (kebanyakan Turki) yang mengidentifikasi diri mereka sebagai ‘Orang Kulit Hitam Jerman’, sebagaimana mereka mengadaptasi isu yang sama dari Amerika Serikat, seperti nasionalisme dan kewarganegaraan (Bennett 1999; Elflein 1998 dalam Connel dan Gibson 2002).


Metode : 

Metode wawancara, observasi, serta experimental approach untuk meraih data. Hasil yang diraih adalah, para rapper memaknai musik mereka sebagai senjata untuk menyuarakan ketimpangan sosial di lingkungannya dan mencoba berdamai hidup dengan stereotip sebagai sosok antisosial di mata orang awam.


Hasil : 

Hip-hop memasuki budaya kaum muda Jerman pada tahun 80-an setelah kemunculan film Wild Style dan Beat Street (Ahearn dalam Loentz 2006, 56). Kedua film tersebut menginspirasi kalangan muda di Jerman untuk mengadaptasi gerakan break dance yang ditampilkan pada film. Break dance ini sendiri diminati oleh kaum muda Jerman kelas menengah, walau tak bertahan lama karena mereka kehilangan ketertarikannya. Elemen-elemen lain dari hip-hop seperti grafiti dan rap menjadi teritori tersendiri bagi kaum muda Jerman, tepatnya mereka yang keturunan imigran. Berlin sebagai ibukota serta rumah bagi kaum diaspora dan minoritas tentunya menjadi pusat dari hip-hop di negara ini. Banyak kelompok rap yang tercipta dari Berlin, yang bahkan mantan anggota rap tersebut menyebar ke seluruh penjuru Jerman dan membentuk kelompok rapnya sendiri. Sebagai contoh adalah kelompok rap Cartel, yang terkenal tak hanya di Jerman, tetapi juga di Turki.


JURNAL 17

Judul : Dampak Musik Hip Hop terhadap Kekerasan Kultural yang Dialami oleh Kelompok Kulit Hitam di Amerika Serikat Tahun 2010-2020   

Penulis : Muhammad Daffa

Tahun : 2022

Link unduhan : https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/39195/18323034.pdf?sequence=1 


Teori : 

kekerasan kultural terjadi dan menggunakan variabel “Hip Hop” sebagai poin utama dari penelitian ini. Penelitian mencakup pada tahun 2010-2020, karena pada selang waktu tersebut musik Hip Hop sedang mengalami ‘masa-masa puncaknya’ (Baker 2019). ‘Masa puncaknya’ dalam konteks ini, berartikan apabila Hip Hop sedang memperoleh demand atau permintaan yang besar secara global. Maka dari itu penulis berasumsi jika terdapat banyak sekali isu yang dapat diteliti. Sebagai contoh, akhir tahun 2019 lalu, seorang rapper bernama Daniel Hernandez atau dikenal dengan nama panggungnya “6ix9ine”, dipenjara dikarenakan tindakan serupa, yakni atas tindakan kekerasan dan juga merupakan salah satu anggota dari sebuah gang (BBC 2019). Isu rasisme dan diskriminasi menjadi salah satu isu yang mana seringkali dihadapi oleh komunitas orang kulit hitam. Hip Hop kemudian membentuk pandangan yang berbeda-beda tergantung dari berbagai macam kalangan. Selain padangan di mana Hip Hop merupakan sebuah platform untuk mengeksperisikan keadilan atau mempromosikan kesadaran sosial, Hip Hop juga memiliki pandangan kontra hingga berpotensi terbentuknya stigma negatif. Pandangan dan kritik negatif tersebut terbentuk dikarenakan sifat dari Hip Hop, yang seringkali bersifat terlalu vulgar (Odenthal 2019).


Metode : 

penulis menerapkan metode penelitian kualitatif yang mana jenis metode penelitian ini bersifat umum dan efektif diterapkan dalam melakukan penelitian pada kajian studi Hubungan Internasional. 


Hasil : 

Isu mengenai diskriminasi dan rasisme, terutama di Amerika Serikat, masih menjadi topik hangat hingga saat ini. Seiring dengan berjalannya waktu, bentuk rasisme juga kian berubah serta terpecah hingga menjadi bermacam-macam bentuknya. Musik Hip Hop menjadi salah satu kebudayaan kontemporer yang kemudian umum dikenal. Secara historis, musik Hip Hop awalnya tidak lebih dari sekedar bentuk jenis musik yang saat itu umum digunakan dalam suatu pesta (Blanchard 1999). Pada awal kemunculannya sendiri, penggemar musik Rap adalah kalangan orang kulit hitam dan orang Latino(Sullivan 2003). Kultur dan musik Hip Hop sendirinya sudah mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Hal ini senantiasa membuat stereotip tersendiri bagi kalangan orang kulit hitam, dikarenakan dari awal kemunculan hingga pada saat ini, kultur ini terpolarisasi terhadap artis musik rap yang mana umumnya adalah orang kulit hitam (Sullivan 2003). musik Hip Hop dapat mempengaruhi lika-liku dinamika sosial di Amerika Serikat. Aspek-aspek tersebut termasuknya seperti gaya hidup, status sosial, ekonomi, hingga dalam beberapa kasus, juga memberi pengaruh atau mempengaruhi ranah politik.


JURNAL 18

Judul : PERKEMBANGAN MUSIK RAP DI RUSIA: DAMPAK KEBIJAKAN BUDAYA PEMERINTAH.   

Penulis : Annisa Dita Chetiska, Mina Elfira

Tahun : 2022

Link unduhan : https://multikulturafibui.com/wp-content/uploads/2022/07/428-441-MULTIKULTURA-JULI-2022-MINA-ELFIRA.pdf 


Teori : 

Pada masa kepemimpinan Presiden Vladimir Vladimirovich Putin (Влади́мир Влади́мирович Пу́тин) yang ketiga pada tahun 2012 hingga 2018, popularitas musik rap terus berkembang. Namun perkembangan ini sering bersinggungan dengan masyarakat serta kepolisian, sehingga banyak berita mengenai penangkapan maupun pemberhentian konser konser para musisi rap yang terjadi. Kepopuleran musik rap di Rusia membuat Pemerintah Rusia mulai melihat perkembangannya dan berusaha untuk bekerja sama dengan para musisi rap. Maka dari itu, melalui penelitian ini penulis bermaksud menjabarkan bagaimana kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Rusia dapat membantu perkembangan musik rap di Rusia. Akulturasi dalam perkembangan rap di Rusia yang membedakannya dengan di Amerika bisa dilihat dari tiga hal, yang pertama adalah proses pembuatannya. Tidak ada label rekaman utama yang terlibat dalam produksi maupun promosi lagu. Sehingga hampir semua label rekaman yang ada diisi dan dikelola oleh remaja-remaja dari beberapa komunitas. Kedua, hadirnya internet serta media sosial juga memainkan peran besar dalam hal promosi lagu (Raspopina, 2016: 1).


Metode : 

Untuk mengetahui peran kebijakan Pemerintah Rusia dalam perkembangan budaya musik rap di Rusia, peneliti menggunakan metode deskriptif analisis untuk mengetahui fenomena yang sedang berlangsung. Selanjutnya digunakan metode studi pustaka sebagai pelengkap metode deskriptif analitis untuk mengumpulkan data-data penelitian.


Hasil : 

Dalam perkembangan musik rap di Rusia, terdapat aspek yang dapat menjelaskan budaya dan politik. Budaya merupakan salah satu aspek yang terdapat dalam teori kebijakan budaya (Mulcahy, 2006). Menurut Rentschler dalam Mulcahy (2006: 320), kebijakan budaya melibatkan strategi dan kegiatan pemerintah yang mempromosikan "produksi, penyebaran, pemasaran, dan konsumsi seni. Rusia memiliki konsep budaya populer yang berbeda dengan negara-negara di Barat, terutama pada masa Uni Soviet. Konsep budaya populer yang dipopulerkan oleh para peneliti negara Barat cenderung memandang budaya "populer" atau "massa" sebagai sebuah manifestasi dari kapitalisme yang menunjukkan keterkaitan ekonomi terhadap budaya.


JURNAL 19

Judul : BUDAYA HIP HOP DI KALANGAN REMAJA BANDA ACEH.   

Penulis : Salwa Faisal, Nur Anisah, M. Si 

Tahun : 2019

Link unduhan : https://jim.usk.ac.id/FISIP/article/viewFile/12954/5599 


Teori : 

Hip hop merupakan salah satu subkultur kaum muda yang telah disesuaikan secara lokal di seluruh dunia, sejalan dengan retorika global dari Hip Hop Nation (Mitchell, 2003: 88). Budaya hip hop masuk dan berkembang di Indonesia dengan mencoba menyesuaikan dengan budaya lokal. Tetapi budaya di Indonesia sendiri yang mengarah ke Timur membuat budaya hip hop ini di pandang berbeda dari budaya yang ada di Indonesia. Menurut Soenarno (2002: 34), komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi social yang dibangun dengan berbagai kebutuhan fungsional. Hip Hop NAD Syndicate merupakan komunitas hip hop yang menaungi para pelaku budaya hip hop di Aceh. . Menjadi anggota dari komunitas ini seakan menjadi kebanggaan tersendiri, terkait dengan kesuksesan para anggota sebelumnya. Identitas juga menjadi sebuah kepentingan tersendiri bagi para anggotanya. Dari cara mereka menyapa satu sama lain dan juga berbicara, menjadikan itu sebagai identitas mereka di kehidupan sosialnya.


Metode : 

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Nawawi (1993:208) berpendapat bahwa objek dari penelitian kualitatif adalah manusia atau segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Objek itu diteliti dalam kondisi sebagaimana adanya atau dalam keadaan sewajarnya atau secara naturalistik (natural setting). 


Hasil : 

budaya hip hop sangat berpengaruh terhadap remaja di komunitas HNS Aceh. Mulai dari pengetahuannya, kegemarannya, serta perilakunya terhadap budaya populer hip hop. Pengetahuan remaja Aceh terhadap budaya hip hop sangat tinggi, dimana semua informan menyatakan bahwa mereka mengetahui dan mengenal budaya populer hip hop sejak 9-13 tahun yang lalu. Media massa juga sangat berperan penting dalam pengenalan budaya hip hop ini. penyebaran informasi terkait budaya hip hop ini sangat besar melalui media massa televisi dan internet. Lingkungan sekitar juga merupakan hal yang penting terkait penyebaran informasi budaya hip hop itu sendiri. Semua informan juga mengatakan komunitas merupakan lingkungan yang nyaman untuk berbagi informasi mengenai budaya hip hop. Para remaja melakukan perilaku imitasi terutama pada gaya pakaian, gaya berbicara, dan gaya hidup mereka. Dari keseluruhan remaja yang menjadi informan menyatakan ketertarikan yang tinggi pada gaya berpakaian dan gaya berbicara yang mereka dapatkan dari kegiatan rutin mengkonsumsi tayangan hip hop sehingga menimbulkan perilaku imitasi yang secara tidak mereka sadari membawa mereka jauh dari norma-norma ketimuran yang kita anut.


JURNAL 20

Judul : Strategi Event Musik Hip Hop Jumat Gombrong Melalui Jamming Session.   

Penulis : Cahya Rizky Ageng Pradana, Muhammad Muttaqien 

Tahun : 2023

Link unduhan : https://journalaudiens.umy.ac.id/index.php/ja/article/view/13 


Teori : 

Jumat Gombrong merupakan event musik Hip Hop yang memiliki agenda yaitu jamming session yang didalamnya terdapat interaksi antara musisi dan audiens, hal ini membuat terciptanya komunikasi kelompok dalam pelaksanaan event. Jumat Gombrong menggunakan jamming session sebagai trademark mereka, karena tidak terdapat di event Hip Hop manapun. Salah satu strategi yang digunakan Jumat Gombrong agar massa mengetahui event yang akan diadakan yaitu melalui media sosial seperti Instagram dan bekerja sama dengan guest star, komunitas dan event-event lain. Hal ini membuat informasi seputar jamming session jadi lebih efektif penyebarannya sehingga membuat orang-orang dari dalam kota maupun luar kota tertarik untuk datang ke event Jumat Gombrong dan mengikuti jamming session. Kata Kunci: Hip Hop, Jamming Session, Musik, Strategi Event. 


Metod : 

Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah proses pengumpulan data berdasarkan faktor-faktor pendukung objek penelitian, kemudian menganalisis faktor-faktor tersebut untuk mengetahui peranannya (Suharsimi Arikunto, 2010).


Hasil : 

Jumat Gombrong adalah event musik Hip Hop yang dibuat oleh beberapa pelaku Hip Hop di Yogyakarta. Berawal dari sebuah event yang diadakan pada masa pandemi pada tanggal 04 Desember 2020 di Asmara Cafe Yogyakarta. Penamaan Jumat Gombrong berawal dari pelaksanaan event yang diadakan pada setiap hari Jumat dengan menggunakan style oversize atau dalam istilah bahasa jawa yaitu “Gombrong” yang identik dengan penikmat musik Hip Hop old school serta tidak menampilkan sisi glamour, maka dari penjelasan tersebut diambil nama Jumat Gombrong sebagai penamaan event. Strategi Jumat Gombrong sebagai event musik Hip Hop meliputi tahap research yang dalam menyusun rencana tahapan-tahapan kegiatan event, pertama-tama yang harus dilihat adalah bagaimana riset kegiatan event tersebut di mulai dari menentukan dan menganalisis pelaksanaan event sejenis dengan Jumat Gombrong. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Semiotika dan rangka berpikir metodologi Terhadap Lagu dan Vidio Klip Eminem Yang Berjudul “Stan”.

ANALISIS LAGU DAN VIDIO KLIP